Cari

Borobudur Bukan Peninggalan Nabi Sulaiman?

Lukisan karya G.B. Hooijer ( 1916—1919). Sumber: Wikipedia.org
Sebuah pertanyaan atas buku yang sudah cukup populer, kontroversial, juga mendapat sambutan luas  khalayak tentang: “Borobudur dan Peninggalan Nabi Sulaiman” karya KH. Fahmi Basya.Masyarakat Internasional telah lama mengetahui bahwa, Borobudur merupakan peninggalan agama Buddha terbesar yang telah diakui secara internasional.

Namun klaim ini dipertanyakan ketika KH. Fahmi Basya menulis buku Borobudur & Peninggalan Nabi Sulaiman, menyatakan teori terbaru bahwa Candi Borobudur sesungguhnya adalah karya Nabi Sulaiman yang dibangun oleh para jin dengan bukti-bukti yang didukung dari ayat-ayat Al-Quran.

Baca juga: Penemuan Arkeologi Arab Saudi Pra-Islam: Mada’in Saleh

Apakah Benar Borobudur peninggalan nabi Sulaiman? Telah banyak diskusi serta penjelasan mengenai hal ini. Tayangan audio visual pun telah tersedia di youtube. Namun kajian masalah "Kebenaran" itu sendiri, memiliki ranah lain. Kita memerlukan penjelasan elegan mengenai kebenaran dari sebuah “kebenaran”. Bebabagai pendapat datang atas hadirnya konsepsi baru mengenai Borobudur ini. Hasil pemikiran ini mengurai dan mengorganisir cara berfikir pembacanya dengan titik pandang yang berbeda. Tentu sebuah pemikiran (wacana) tidaklah dapat kita judge sebagai benar atau salah. Namun demikian perlunya kita mempunyai titik pandang yang tepat, serta sikap yang proporsional terhadap tema buku yang sedang menghangat ini.

Teori Fahmi Basya ini sebenarnya tidak bisa dikatakan sebagai teori ilmiah, melainkan hanyalah suatu pseudoscience (ilmu pengetahuan semu). Oleh sebab itu, tidak ada cendikiawan dan para ahli sejarah yang tertarik membuat buku bantahan terhadap teori ini.

Adalah SenoPanyadewa yang menyusun buku "bantahan" secara tidak langsung mengenai Borobudur "Misteri Borobudur" terbitan Dolphin). Bukti-bukti yang diajukannya diperiksa kebenarannya satu demi satu. Seno Panyadewa juga membandingkan bukti-bukti dari berbagai penelitian ilmiah apakah Candi Borobudur peninggalan Dinasti Sailendra ataukah Nabi Sulaiman. Bahkan bukti-bukti mengenai lokasi sebenarnya Negeri Saba juga dibahas.

Baca juga: Kerajaan Saba, Ratu Bilqis (Queen Sheba) dan Sejarahnya


Karya Seno Panyadewa, Pen.Dolpin
Peninggalan Nabi Sulaeman. Seno mengemasnya secara rinci dan lengkap dalam buku

Tidak hanya mengupas tentang kejanggalan-kejanggalan dalam teori Borobudur peninggalan Nabi Sulaiman, buku ini juga membahas secara mengesankan perihal sejarah Borobudur, sejarah agama Buddha dan Hindu pada saat itu, serta analisis tentang ikonografi, arsitektur, dan simbol-simbol pada Borobudur. Tak pelak, buku ini akan memampukan kita dalam memberikan penilaian yang lebih akurat dan objektif mengenai sejarah dan misteri yang menyelimuti monumen agung bernama Borobudur.

Bantahan umum lainnya disajikan dalam bab terakhir sebelum penutup buku ini, di antaranya tentang kapan Nabi Sulaiman hidup, kemungkinan beliau pernah menguasai Nusantara, dan letak negeri Saba sebenarnya. Diperkirakan Nabi Sulaiman hidup sekitar antara tahun 1200-800 SM yang jika dikaitkan dengan pembangunan Candi Borobudur, terpaut minimal 16 abad (1600 tahun, jarak yang sangat jauh). Jika dikatakan hal ini bisa saja terjadi dengan kekuasaan Allah seperti yang diklaim para pendukung teori “Borodubur Adalah Peninggalan Nabi Sulaiman”, maka ini tidak bisa dikatakan sebagai teori ilmiah sama sekali, melainkan pseudoscience karena hal-hal demikian bukan ranah sains lagi.

Wallahu alam bisawab
Baca Juga

Sponsor